Info Terbaru 2022

Cerpen Cinta Sejati - Together Forever

Cerpen Cinta Sejati - Together Forever
Cerpen Cinta Sejati - Together Forever
Cerpen Cinta sejati  - Together forever

Waktu Terasa semakin berlalu…
Tinggalkan Cerita wacana kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk Hapuskan tiruana sepi dihati…

Ada kisah wacana Aku dan Dia
Dan kita bersama ketika dulu kala
Ada kisah masa yang indah
Saat kita berduka ketika kita tertawa
( Peterpan )

Ku masih dan selalu saja menyesali diriku. Entah hingga kapan ku akan terus menyerupai ini. Pekerjaanku sepulang sekolah yaitu termangu dan selalu melamun. Sambil mendengarkan lagu cinta sejatiku Peter Pan. ku sudah hafal lagu itu, lantaran hanya satu lagu itulah yang menjadi temanku sehari-hari. Lagu itu menyimpan kenangan atau seakan lagu itu yaitu asa.

Sambil terus mendengarkan Peterpan yang diputar beberapa kali, ku memandangi foto usang di HP-ku. Gambar itu yaitu seorang Gadis cukup umur kecil dan Lelaki cukup umur kecil berseragam biru-putih. Dua anak itu bergaya. Berpegangan tangan dengan wajahnya menyerupai menarik senyuman. Ku tertawa sendiri teringat dengan tiruana kisah masa laluku.

“Dia cakep nggak gini?” ku meminta pendapat Anis. Saat itu, Aku gres saja mencukur rambut.
“Idih, Cakep ko.. daripada botak kaya kemaren!” ujar Anis kecil sambil tertawa.
“Hmm.. masa sih d, kau juga cakep d”
“He” narsis banget sih kau a”
“kenapa ? ko Narsis!”
“Ia, ini foto-foto aja”
“Buat kenang-kenangan d’, kita kan mau lulus! Gimana-gimana juga, jelek-jelek juga, ni sekolah kan yang mempertemukan kita d”.

Ku tertawa lagi, tapi ia sadar bahwa tiruananya yaitu hanya kenangan masa kemudian kadab ku bersekolah Menengah Pertama.

“Dimana Hati kau sekarang, d? Apa ku gak bias nemuinnya lagi?”

Ku lelah. ku mematikan Audio Playern. Dan Peterpen pun berhenti menyanyi.


***


Nun jauh disana, entah Anis sedang melaksanakan apa. Apakah sama juga sedang teringat pada masa laluanya bersamaku.

“A… kau dimana? D’ takut a’ kenapa-napa…!” a’ kemana teriak anis penuh kekhawatiran kadab ku Pergi Kabur Meninggalkan Rumah .

Dan ku memang sedang terombang-ambing diantara hidup dan mati ditengah problem Hidupku itu.  Aku pergi pergi meninggalkan Pulau Jawa. Pesan terakhirku ketika itu ku bilang “ d’, kau baik-baik ya dsini, insya allah nanti kita ktemu lagi, jaga diri baik-baik d’ ”.

Anis tak sanggup berbuat apa-apa. Ia hanya sanggup   menangis.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaa…!” teriaknya ketika disekolah dan mencertakan kepergiaanku kepada teman-teman yang lain.

Segera Anis bersama teman-teman yang lain mencoba mencariku. HP ku lobet, ia tak bias Kontek denganku, dan akupun tak bicara bila ku pergi kemana? Tapi ku juga merasa gelisah, hingga kesannya ku Sempat SMS ia memakai HP orang lain. Hingga saya berulang-ulang di- Telponnya, Hingga kesannya ku Terayu olehnya tuk Pulang. 3 hari Kepergiaanku ternyata membuatku mengetahui berapa besar Sayang Anis untukku.

Hari-hari kita memang selalu berdua tak pernah terpisahkan. Berangkat dan pulang sekolah, selalu berdua. Mendapat Peran Teater pun menjadi pasangan Raja dan Ratu. Cinta sudah terpatri dihatiku dengannya meski tak terucap kata cinta itu. Cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Padahal, orang bau tanah ia tak oke dengan ke akraban saya dengannya.  Tapi, supaya orang bau tanah tak setuju. Kita diberikrar tak akan pernah terpisah untuk selama-lamanya.

“KR-EHB IS TRUE LOVE, AND ALWAYS TOGETHER FOREVER!” begitu kesepakatan ku pada Anis.

Dan kenyataan kita terpisah. Ternyata Aku tak menyerupai dulu dan Anispun bukan anis yang ku kenal dulu. Tapi sungguh ku masih sangat mencintainya.

***

Tiga tahun tentu bukanlah waktu yang sebentar, itu yaitu waktu yang sangat usang untuk membangun sebuah Bangunan Cinta nan amat Kokoh . Selama sekian tahun itu, saya dan Anis bersama. Namun itu tak meluluhkan kerasnya Hati Anis sekarang, ia seakan tak hirau lagi denganku, dan hingga saya memutuskan tuk memcoba Membencinya.

“D’… kenapa kau sekarang? Tahukah kamu, saya sangat mencintaimu?” ku coba menitipkan kata pada angin yang bersiyur. Mudah-gampangan saja Anis mendengarnya disana.

Tiga tahun runtuh menyerupai ini. Tak ka nada lagi lika-liku Cinta antara ku dengannya,, Jika ada sebuah Penghargaan munkin saya dengannya yaitu Pasangan yang sangat banyak mendapat penghargaan, Pasangan Putus-Nyambung, Pasangan ter-unik, Ter-Aneh, Ter-, Ter- dech. Tapi kini hanya Harapan, sekadab Hati Anis Membeku sekeras kerikil nana mat besar yang tak sanggup h terluluhkan lagi. Hancurlah asaku untuk sanggup slalu dengan cintanya itu.

“Bagaimana bila ternyata Anis mengkhianatiku, kemudian ia kini bersanding dengan orang lain” .  Hati ku  mulai berprasangka yang tidak-tidak, lantaran ku paling tak terima bila ia dekat dengan orang lain”.

“Ah, tapi buat apa, saya tak terima! Itu Haknya, ia mau punya Pacar gres tah, balikan ma pacar  lamanya tah,, saya tak punya hak ngurusin ia lagi” Gertak hatiku, memarahi diriku yang Egois ini.

Ah, hatiku berperang, bergejolak pertarungan kata-kata antara Ego dan Hatinya.

“Sekali lagi, saya yakinkan padamu, Mi. Anis bukan Siapa-siapa lagi untukmu. kau tak punya hak lagi ngurusin dia..” bisik hati Ku.

Disini kumelihat atap dinding yang bolong. ku menyerupai melihat bayangan masa lalunya kadabku Kabur dan Anis menangis khawatir. Huh!

***

Di kamar ini ku Sejenak Terdiam, mencoba Menerima tiruananya yang telah terjadi. Yang Sudah, YA SUDAHLAH!! Mungkin ini yaitu selesai dari Perjalananku dengannya,, dan langkah awal tuk melangkah kembali mencari Cinta sejatiku. Kucoba hapus Kesedihannku, Menutup Cerita bersamanya dan membuka Cerita baru. Aku sejenak Tenang, hatiku dan Egoku mulai Selaras, beberapa menit itu telah membuatku melupakan Kepedihanku. Saat ku berpaling ke dinding kumelihat Boneka itu, boneka pemdiberiaan dari Anis. Huh, kembali Hatiku di Ingatkan kembali oleh Cerita lamaku bersama Anis. “Ya allah kapan ini tiruana akan berakhir, saya sudah tak tahan atas tiruana ini. Ya saya mencintainya, saya menyayanginya.. tapi ini tiruana tak sanggup dipaksakan lagi” gemuruh Jiwaku bertanya kepada sang Ilahi.

Lagi-lagi saya harus berperang dengan Hatiku, entah hingga kapan ini tiruananya berakhir… tapi ku tak mau begini, mungkin butuh waktu tuk hapus tiruananya.

Pesanku untuknya ”Cinta ini memang tak Bisa lantaran Terpaksa, harus keTulusanlah yang sanggup menciptakan Cinta Abadi, tapi bukan inilah Jalan terbaik yang kau Pilih. Tapi ya sudahlah ini tiruana telah Menjadi Keputusanmu” dan Permintaanku kepadanya ”Be the first woman I knew, my very dear. and looks beautiful and Sholeha  always wherever you stepped your steps."

“KR-EHB IS TRUE LOVE, AND ALWAYS TOGETHER FOREVER!”

Past Goodbye, Remember always with me and my story.

***

Demikian cerpen cinta yang sempat dibagikan kali ini, semoga sanggup menjadi hiburan menarik.
Advertisement

Iklan Sidebar